Teori kritis
Ciri teori kritis
· Teori-teori cenderung
bersifat meluas (macroscopic), yaitu menguji efek-efek media secara luas dan
bersifat budaya.
·
Teori kebudayaan
kritis diakui secara terbuka memiliki motif-motif politik yang didasarkan atas
ajaran neo-marxis, orientasi ajaran ini berdasarkan politik aliran kiri.
·
Tujuan penganut teori
ini adalah untuk mendorong perubahan dalam hal kebijakan pemerintah atas media,
dan akhirnya mendorong perubahan pada meda dan system kebudayaan. Teori ini
beranggaoan bahwa media massa yang mendukung mereka berkuasa (pemilik aset)
haruslah diubah
·
Teori kebudyaan
kritis menyelidiki dan menjelaskan bagaimana kelompok elit menggunakan media
massa untuk memoertahankan kekuasaan dan posisi istimewa mereka. isu-isu, seperti
kepemilikan media hubungan pemerinth dengan media, serta persoalan keterwakilan
pekerja dan kelompok-kelompok yang belum terwakili dalam manajemen medua selalu
menjadi tema-tema penelitian penganut teori ini karena mereka selalu memusatkan perhatian pada penerapan atau
penggunaa kekuasaan.
Teori kritis memiliki gagasan bahwa media
masa berfungsi memberikan pembenaran (justifikasi) dan mendukung status quo
dengan mengorbankan masyarakat. Para pendukung teori ini percaya bahwa
masyarakat ditindas oleh pemilik modal, yaitu mereka yang menguasai alat
produksi : tanah dan pabrik. Masyarakat juga ditindas oleh mereka yang
megontrol kebudayaan, yaitu lembaga superstruktur yang tidak lain adalah media
massa.
Teori komunikasi massa, Morissan, M.A, Dr. Andi Corry
Wardhani,M.Si, Dr. Farid Hamid U,M.Si, hal 151 dan 153.
Comments
Post a Comment