Sejarah media
1 1. Era kesukuan
Menurut McLuhan, selama era kesukuan (tribal era) indra
pendengaran, penciuman dan perasa merupakan indra yang lebih banyak digunakan
manusia, terlebih yang pertama. Menurutnyam selama periode ini kebudayaan
sangat berorientasi pada pendengaran dan orang berkomunikasi lebih mengandalkan
pada telinga. Namun telinga tidak memiliki kemampuan untuk menyaring atau
melakukan seleksi terhadap pesan yang diterima sebagaimana indra penglihatan
yang memungkinkan manusia memberikan focus perhatian.
Era
kesukuan memiliki ci lisan, yaitu bercerita, dimana orang menjalankan atau
mengungkapkan tradisi, ritualdan nilai-nilai mereka melalui kata-kata yang
diucapkan bagi kebanyakan orang pada era kesukuan, mendengarkan adalah
memberikan kepercayaan terhadap apa yang di dengar.
2. Era tulisan
Pada era tulisan (Literate era) orang menekankan pada
indra penglihatan yang ditandai dengan diperkenalkannya huruf abjad (alfabet)
dan karenanya, mata menjadi indra yang dominan dalam berkomunikasi. Menurut McLuhan,
orang yang bias membaca berarti ia mengutamakan fungsi indra pemglihatan
daripada pendengaran.
Tulisan telah
menyebabkan orang menjadi terlepas dari lingkungan kesukuan yang bersifat
kolektif dan memasuki lingkungan yang bersifat privat. Tulisan memungkinkan
individu meninggalkan lingkangan kolektif tanpa harus terputus dari arus
informasi. McLuhan menyatakan bahwa penemuan huruf atau abjad menyebabkan orang
melihat lingkungan mereka berdasarkan cara pandang atau perspektif visual dan
ruang.
3. Era cetak
Penemuan mesin cetak memberikan tanda munculnya era cetak
(print era) dalam peradaban manusia dan awal revolusi industry. Jika era
tulisan memungkinkan orang lebih bergantung pada fungsi visual, maka pada era
cetak, ketergantungan tersebut semakin meluas. Walaupun teknik cetak dapatjuga
dilakukan tanpa menggunakan mesin, namun, kehadiran mesin cetak membuat orang
membuat salinan dari tulisan, buku, pengumuman, dan sebagainya dalam jumlah
besar.
4. Era elektronika
Media elektronik memperluas persepsi orang melampaui
batas-batas tempat dimana mereka berada pada setiap saat sehingga menciptakan
desa global (global village). Pada saat bersamaan, sebagaimana media cetak, media elektronik mampu menyimpan informasi dank
arena sifatnya yang lebih cepat tersedia,
maka media elektronik dapat menciptakan ledakan informasi. Selain itu, terjadi
persaingan di antara media memperebutkan perhatian agar melihat dan mendengar
media tertentu.
Teori komunikasi massa, Morissan, M.A, Dr. Andi Corry
Wardhani,M.Si, Dr. Farid Hamid U,M.Si, hal 32-36.
Comments
Post a Comment