BOSAN ASA
BOSAN ASA
Ahmad Basuni
Waktu
mulai kembali, matahari yang tidur mulai terlihat cerah di setiap sisinya. Aku masih
sibuk dengan semua pekerjaanku sebagai mahasiswa. Menulis dan acap kali melihat
foto dalam album ku, aku teruskan menulis pelajaran yang mungkin akan habis
dalam dua halaman, beberapa paragraph telah selesai dengan rapi, aku terhenti, aku diam, aku berfikir, apa yang membuat ku melupakan suatu hal yang dulu
pernah kurasakan, apakah karena kesibukan? Ketidakpedulian? Ketidaktahuan? Atau
karena memang benar-benar ingin melupakan?. Tapi sudahlah, itu hal bodoh jika aku memikirkannya sekarang. aku lanjutkan tulisanku, memang hidup ini
tiada henti jika kita memikirkan darimana datangnya sebuah harapan baru, sebuah
jalan yang benar-benar jalan menuju kesuksesan. Sebuah ironi yang aku dapatkan
saat ini, hanya menulis di selembar kertas dengan pulpen berwarna biru, tanpa
tindakan sedikitpun.
Tak
sadar waktu sangat cepat berlalu, aku ambil piring dan sebuah makanan yang
akan ku masak pagi ini, hanya sarapan biasa, telur dan garam dengan sedikit
saus di atasnya. aku duduk didepan untuk menikmati sarapan, hmmmm entah apa
yang akan aku lakukan dengan kesendirian ini. Membuat jadwal kecil untuk hari
ini pun rasanya tak mungkin, sampai siang aku pasti masih seperti ini. Ganjal
rasanya tak bisa melakukan sesuatu yang berguna, aku taruh piring sisa aku makan dengan sedikit kasar dan kesal.
Aku kembali ke meja, menuliskan sebuah mimpi di secarik kertas dari salah satu
produk asuransi terkenal. aku menuliskan semua keinginanku, mimpiku, dan
harapanku. ada semangat yang tumbuh saat menulis tulisan itu, suatu
keinginan yang kuat untuk mencapainya.
Siang
hari aku pergi ke mall, rencana untuk sekedar membaca buku sambil cuci mata
yang mulai kering sejak pagi. Tukang parkir memanggil ku, “ambil kiri mas,
ambil kiri” , akhirnya aku ke kanan, tukang parkir itu melengos ke arahku, aku
kira ini pilihanku bukan kemauan tukang parkirnya bukan?. Tukang parkir itu
mungkin harus belajar jadi sales, untuk menawarkan tempat parkirnya dengan
pakaian serba rapi, mungkin aku akan tertarik karena akan sangat berbeda dengan
tukang parkir lainnya, karena aku juga akan bingung jika semuanya memakai
pakaian rapi seperti sales akan parkir dimana, mungkin aku akan pindah mall
mencari parkiran resmi saja dengan satu penjaga di depan pos. lagi pula disini
dalam satu tempat ada sekitar 6 tempat parker yang beda penjaganya. Aneh memang
tapi beginilah kenyataannya. Akhirnya aku parkir di dekat tempat makan tukang
parkirnya bilang “jangan di kunci stang yam mas” oh iya bang tunggu sebentar
yah tukang parkir itu bertaya “mau di pindahin kemana mas motornya” mau pindah
ke kesana aja deh banyak pohonnya, tukang parkir itu akhirnya meninggalkan ku dengan wajah kesal. Aku tidak suka jika motor yang aku parkir tidak boleh di
kunci stang, ya walaupun tukang parkir itu benar agar motor yang di dalam bisa keluar,
tetap saja aku tak suka. Akhirnya aku pindah ke tempat sebelah kiri parkiran. “Cetag-cetag”
saya mengunci motor saya dengan sebuah gembok. Lega rasanya jika motor sudah
aman di parkiran, tak perlu lagi khawatir dengan pencuri yang lagi
marak-maraknya saat ini, membaca pun bisa lebih tenang kan?.
Ketika
masuk ke mall, pemandangan yang paling aku sukai melihat-lihat baju mencobanya
tanpa membeli, menjadi sebuah bagian perjalanan setiap kali mengunjungi mall. Banyak
pilihan ketika uang hanya menjadi cover dompet yang bagus tapi hanya satu
lembar. Itu pun aku tidak ingat lagi wara biru, merah atau coklat. Sudahlah,
aku melanjutkan menuju ke toko buku yang paling terkenal se Indonesia. Huuuu ungkapan
yang paling bagus yah se Indonesia, saya mencari buku yang tidak terpikirkan di
pikiran ku, aneh ya?, ya memang aneh karena aku tidak pernah merencanakan buku
apa yang akan dibaca, akhirnya aku keliling-keliling, ya hanya mencari buku
yang menarik saja, paling tidak aku selalu berhenti di bagian buku wirausaha,
aku mengambil salah satu buku yang isinya bagaimana jadi pengusaha sukses,
kemudian ada perencanaan keuangan pembelian bahan untuk berwirausaha, hmmmm aku
kira dalam satu rak ini pembahasannya sama. Ya sudah aku tinggalkan buku itu,
saya ke tempat buku computer, beragam sekali bukunya, tetapi tetap saja tidak
begitu menarik perhatianku untuk membacanya, tiba-tiba ………………!!!!!
Comments
Post a Comment